Rabu, 31 Oktober 2012

Edisi supervisi

Hari ini,... diantara semua grogi tadi, bary kali ini psikosomatis parah bangetnya kambuh lagi. Merasa lemas, nafas tersengal, sakit perut, speechless jadi satu. Gara-gara akhiean dari supervisi bulan ini. Sebelumnya sih juga nervous, rapi ga gitu-gitu amat, yah nervous lumayan lah, ini kenapa ya? Bingubg juga, apa karena dari konsultan eksternal? Padahal dalam bulan ini aja ada 4 supervisi di sekolah kami. Sungguh.....
Ngomong-ngomong supervisi, pasti banyak cerita, mulai dari lemburan malam, bicara RPP, beres2, n something like that. Tetapi yg kita perlu catat adalah, ternyata kita emang perlu yg namanya supervisi, pengawasan, dan semacamnya. Kenapa? Karena kita manusia. Bener manusia tempatnya salah dan lupa,or khilaf katanya. Allah saja menempatkan 2 malaikatnya untuk senantiasa mengawasi kita. So...

Lalu, yg juga jadi catatan adalah PR untuk senantiasa berbenah n tuntas. Tuntasm yah, tuntas dengan swgala tugas kita. Masa guru minta siswanya senantiasa tuntas tugasnya, tapi guru sendiri nggak? Kan masalah ini. Sooooo... semangat untuk senantiasa belajar!!!! (  supervisinya terus2an kan udah ada yg ngawasin terus dikasih Allah lagi :)

Rindu

Ia berkelana dalam dekapan masa
Mencari cara menelusup ke dalam jiwa
Jika menyapamu saja adalah sebait cerita
Apalah lagi menemuimu dalam sekelebat bayang
Rasanya semu
Namun rindu....

Minggu, 06 Mei 2012

pada lorong-lorong itu

Di lorong-lorong itu Kami membangun cerita Tentang Peradaban yang besar Sebuah kemegahan masa depan Yang kami mulai dari cerita dan cinta yang panjang

hey you

Hey you, there watching strangely Look up the sky above you is colouring blue Don’t be upset and just move around Coz everything still got this place Hey you, there watching softly Say the name you want to scream Coz nobody hear you at this crazy time I know somehow time will be last And the world would be blast So speak up when everything is so unkind

Jumat, 21 Mei 2010

Tak ingin menyerah

Tak ingin menyerah
Hanya saja aku kembali terluka dalam dimensi ruang dan waktu yang tak kusadari
Aku Tertawa dan menangis dalam raguku sendiri
Menghingar bingar dari celetukan tiap mata dan nada tanya yang singgah di kepala dan telingaku
Aku kembali menggusar dalam kepenatan dan kepasrahan yang kubuat sendiri
Dalam alunan harmoni yang tak kumengerti
Dalam dekapan diam dan keinginan yang dalam

Rabu, 05 Mei 2010

He's name is Zidan

Namanya zidan. Bla bla bla Zidan bla bla bla, tapi teman-temannya memanggilnya Zidan. Gurunya pun memanggilnya mas Zidan, sementara orangtuanya memanggilnya kakak karena dia adalah anak pertama dari perkawinan orangtuanya. Anaknya gemuk, bisa dikatakan mengalami obesitas untuk ukuran usia sembilan tahun. Kulitnya cukup hitam dibanding anggota keluarganya yang lain. Namun Orangtua zidan tidak pernah membandingkan zidan dengan orang lain. Ibunya sangat menyayangi Zidan layaknya sayang dan cinta sang ibu kepada anak. Setiap siang sang Ibu selalu berkunjung ke sekolah untuk menemani Zidan melahap makan siangnya yang dipesan dari catering sekolah. Terkadang sang ibu membawa menu lain, makanan kesukaaan Zidan, yakni menu makanan dari ayam.

Sabtu, 17 April 2010

melaju saja

Melaju saja
Toh kereta kehidupan telah lama menderu dengan waktu
Sementara tempat perhentian belum lagi terlihat
Terus saja lajukan roda itu
Berikan bahan bakar terbaiknya
Agar iramanya seiring dengan angin yang berhembus
Sehingga pemandangan yang terhampar di sekeliling rel
Menjadi panorama yang tak terbilang sia-sia

Gentar jangan menjadi aral
Ketika setitik keriuhan menjelma dalam kabut asap jalanan
Karena setiap perjalanan punya masing-masing parade
Parade kehidupan yang tak terbungkus kaca bening

Kamis, 01 April 2010

keyakinan

Aku percaya
Tuhan telah menggariskanku di sini
Dalam tanah yang belum kukenal
Dalam barisan sawah yang cukup luas membentang
Dan akhirnya Tuhan menyajikanku berbagai cerita

Cerita itu dikenal dengan persaudaraan yang membinaku atas dasar keimanan
Ada canda, ada tawa, ada air mata
Diajarkannya aku kerja keras dan semangat pantang menyerah
Dilantiknya aku menjadi salah satu sahabat sekaligus hamba Tuhan yang menyerahkan hidup hanya untuknya
Aku pun mengembara dalam relung-relung