Sabtu, 17 November 2012

Camping hari ini

Sabtu, 17 november 2012, acara tahunan bagi siswa kelas 4-5 digelar kembali. Salah satu kegiatan uang diminati sekalius dinanti oleh siswa. Tidak terkecuali camping tahun ini. Walaupin harus diawali oleh HMP (a.k.a ujian bersama tiap bulan) anak2 tetap semangat. Di sela2 kesibukan ujian mata pelajaran dari senin-kamis mereka masih menyempatkan waktu berkumpul, sekadar membuat yel2, membicarakan menu masakan yang akan dibuat sampai pentas seni yang akan ditampilkan. Subhanallah serius sekali mereka mempersiapkannya. Meski banyak benda yang harus mereka bawa :)
Hari yang ditunggu2 pun tiba, dengan sukacita mereka menikmati masa. Meski harus merayap, berkubang lumpur, meneriakkan yel2 dan ritual camping lainnya. Banyak hal yang kami harap mereka belajar dari kegiatan ini.
Diantara keramaian tersebut ada beberapa kejadian yang menggelitik untuk dicermati. Seperti sikap protektif -fan sejenisnya (mohon maaf kalau salah menemukan bahasa yang tepat). Dalam surat pemberirahuan sih udah disebutkan bahwa orangtua hanya boleh mengantar. Sudah sampai di tempat acara masih ada orangtua yg menunggu sampai beberapa menit. Sampai sini masih ok. Ketika siang hari waktu games ternyata ada beberapa yg datang, well...okay. malam saat pentas seni pun datang lagi, errrr.... walhasil saat jam tidur anak2 sulit sekali diminta untuk tidur. Bahkan beberapa diantaranya menangis karena kangen runah. Jreng...jreng...jreng... semoga pembaca ngerti maksudnya (maap, efek semalem ga tidur, nyambunginnya rada ribet, :))
Ini dia, jadi bukan berarti orangtua tidak boleh memperhatikab anaknya sih, namun dalam.masing-masing kegiatan pasti memiliki maksud tertentu pengadaannya. Salah salah satunya aadalaj melatih kemandirian anak dengan lebih, dan daya survive terhafap kehidupan, baik secara sosial maupun alam. Ketika prosea itu ternyata orangtua menampakkan kekhawatiran, dengan sering datang, maka anak akan belajar meragukan dirinya, mampu gak ya???. Lama-lama rasa kangen, ga berdaya kalau ga ada ortu makin besar. So anak makin ketergantungan. Poin utamanya memang, berikan anak pengalaman sebanyak2nya untuk mendapat pemahaman dan pengetahuan seluas-luasnya dengan juga membebaskab mental mereka dari ketidakberdayaan. Insyaallah generasi-generasi mandiri yang kita harapkab akan tumbuh sesuai dengan tuntutan jaman. Okay yanda bunda, tetap semangat yaaaaa,....... super dahsyaaattttttttt......!!!!!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar