Selasa, 29 Desember 2009

tangisan dan cowok

tulisan ini terinspirasi gara-gara baru ngedenger teman sebelah nangis, dari suara tangisan yang kedengar sih rada histeris, yg jelas keras banget, ngotot n yg pasti lama abis..hampir empat jam kalau ga salah perkiraan. n bukaannya tanpa empati kalau didiamkan aja, abis waktu ditanya n dibuka pintu kamarnya, hanya melambaikan tangan n tetap menelpon dengan tangisan dan kata-kata yang terlontar adu cepat n makin ga jelas. ngeliatnya jadi makin bingung..rada sedih, dan yah akhirnya kutinggalkan.

kemudian aku berpikir, berapa banyak orang atau cewek spesifiknya (cowok mungkin ada tapi jarang, so jangan negatif thinking di atas alibi gender ya), yang sering banget nangis karena cowok, entah karena diputusin, lagi bertengkar alias cekcok, bahkan yang rada konyol karena cowoknya berpikir bajunya atau aksesoris yg si cewek pake "nggak banget" alias norak ataw malu2in yang membuat si cewek apalagi kalau bukan ngedropp kepercayaan dirinya, walhasil masuk kamar ngedebrak pintu, dan nangis sesungukkan..* hehehhe, ini sih lebay gara2 kebanyakan nonton tv, sinetron n reality show yg juga ga banget..*. aneh aja gitu negliatnya. yah bisa dibilang, pacaran berdua, harusnya punya komitmen untuk tidak saling menyakiti dan merendahkan satu sama lain dunk..katanya atas dasar cinta pacarannya, terus kenapa gitu ketika putus nangis sesungukkan bahkan histeris? kenapa ada aja alasan untuk menyakiti? kenapa bisa ada alasan untuk neggampar atau ngeremehin orang yang notabene dicintai ? sering bertanya kepada diri sendiri yang sebenernya ditujukan pada orang lain tapi ga pernah dapat jawaban yang sreg.." kemanakah cinta yang dulu pernah ada ketika awal membina hubungan ketika pada akhirnya semua yang dilalui tak berharga ketika jalinan itu harus putus dan berpisah ". yah maklum belum pernah pacaran sih, n mank ga niat..hehehehe..

yah gitu tuh..cinta, cinta, cintaaaaaaaaaaa...ada yang parah dari sebuah kelimat *siapa juga nggak ngerti* yang mengatakan bahwa cinta itu hanya melahirkan air mata dan kesedihan di akhirnya. kalau seperti itu lantas apa gunanya mencintai dan dicintai?? ogah ah kalau pada akhirnya juntrungannya hanya sakit hati, air mata dan lain-lain yang menyakitkan.

pada akhirnya, aku kembali meraba definisi tentang cinta. benar mungkin yang dikatakan seorang penulis, adakah lagi yang harus ditegaskan oleh cinta setelah sekian banyak air mata dan kesedihan, bahwa tidak ada lagi yang namanya cinta sejati kecuali yang bersandar pada ALLAH dan RASULNYA, PEMILIK CINTA DAN YANG DICINTAI...?

dan kembali pada masalah cowok dan tangisan, untuk para cewek (cowok boleh juga deh),udah deh, kalau memang mau menjalin sebuah hubungan yang sehat, yah harus seimbang n siap dengan konsekuensi. bukan berarti ga boleh nangis, ngeluh dll tapi setidaknya sadarlah bahwa segala sesuatu mengandung konsekuensi. lha orang makan aja ada konsekuensinya, ya kan ? juga hal lain pastinya..so...bersiaplah ketika akan menjalin sebuah hubungan,apapun itu, mau persahabatan, pacaran, pernikahan, bisnis, dll... intinya ketika kita menaruh keetrgantungan dan perfeksionisme kita pada orang lain, yakinlah suatu saat kita akan menemukan kekecewaan pada dirinya, kecuali jika kita bersandar pada NYA..karena dia yang bisa membolak-balikkan hati,.
dan kalau aku sih lebih milih hubungan yang sehat, saling membuka hati dan pikiran, dan untuk yang satu itu *hubungan dengan lawan jenis* entar dulu deh, biar ALLAH yang nentuin siapa yang akan dijadikan untukku. dan disahkan dihadapanNYA..jadi kalau mau gontok-gontokkan kan dah ga ada orang lain yang bisa marahin.,.hehehehe..(ini sih asal bangetzz..)

kembali ketemanku yang satu itu, setelah kurang lebih empat jam nangis dan menjerti, sambil nelpon, akhirnya dia keluar, ke kamar mandi. daaannnn nyalain kompor sambil bikin mie..makann..laper kali ya,..bis nangis sebegitu lama...XD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar