Minggu, 01 November 2009

Memaknai persahabatn di saat gerimis

Memaknai persahabatan
Aku mulai terkesima dengan apa yang aku pikirkan
Semakin nyata ia tergambar di pelupukku
Aku tidak pernah tahu dan menyadarinya
Hingga suatu saat ada rongga yang tertetes air dalam nuraniku
Tidak pernah menyadarinya hingga ia sendiri berteriak dan turunlah gerimis

Memaknai persahabatan
Aku tidak pernah bisa paham akan anugerah Tuhan yang satu ini
Suatu saat aku mungkin terpekur betapa indahnya IA Menjadikan jalinan tersebut tumbuh di antara sesama manusia

Memaknai persahabatan tiba-tiba jiwaku gerimis
Memaknai persahabatan,
Tiba-tiba lidahku kelu, otakku tak mampu berirama rindu
Memaknai persahabatan dan aku teringat akan dirimu

Aku tidak bisa meraba dimana awalnya
Namun setelah ada, satu lagi cinta yang kudapatkan dari sang Pemurah melalui dirimu
Dengan berbagi kesedihanmu
Aku tahu tidak ada kebahagiaan sejati di dunia ini
Dan aku serta kamu pun belajar untuk menjadi lebih, tegar, lebih berusaha
Hingga suatu saat Tuhan tunaikan janjiNya dengan kebahagiaan sejati di sisiNya
Syurga...
Dengan berbagi kebahagiaanmu
Aku menyadari bahwa sepatutnya kita terus bersyukur dalam rahmatNya
Bahwa kita semua terberkati dan tugas kita adalah Memaksimalkan segala rahmat itu
Menjadi makhluk yang berguna untuk sesama

Lagi-lagi aku tidak menyadari awalnya
Ketika kemudian jalinan itu rapuh dengan sendirinya
Aku tidak tahu bisa mengatakan apa
Namun yang jelas jiwaku makin merasakan gerimis yang mengelebat
Ketika kujumpai tak ada lagi kesedihan dan kebahagiaan sebagai pengingat kehidupan kita
Yang kutemukan adalah ......(aku tidak tahu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar