Sabtu, 17 Oktober 2009

bunda

ketika ingat rumah, catatan ini tercipta. untukmu mama, bunda yang mengajariku arti perjuangan dan pengorbanan....my perfect fan..luv u always....

Part I

Bunda
Rumah pertama bagi generasi yang lahir utama
Persemaian mulia bagi insan utama
Sekolah terindah dan terhangat di jagad raya

Bunda
Nama termanis di telinga kami, anakmu
Walau terkadang laku kamu tak semanis harapanmu

Bunda
Tempat tergantungnya harapan dan kegelimangan
Pun menjadi sandaran ketika kelelahan menerpa jiwa muda kami
Seraya bergelayut manja
Kami menyapa
Dalam satu ingin akan sayang dan kehangatan

Bunda
Tetaplah tersenyum, karena itu memberi semangat dalam jiwa kami
Semoga Tuhan tetap menjagamu dalam selimut kedamaian
Sehingga generasi kami
Tumbuh menjadi generasi terbaik
Yang akan menjadi pengganti bagi kepergianmu

Part II

Apa yang harus kusampaikan mama ?
Bahwa dering teleponmu begitu kunantikan
Dan Suaramu adalah energi terhangat yang kuterima hari ini

Mama, dalam dekapan senja aku merindumu
Terkenang bait cerita yang sempat terangkum dalam hari kita
Bahwa pengertian yang kudapat saat ini
Adalah aku tak sanggup meninggalkanmu begitu saja

Apa yang harus kusampaikan Mama?
Bahwa secarik gambarmu telah menjelaskan seluruh harapan
Dan melambungkan kerinduanku
Akan hangatnya kampung halaman
Akan teriknya matahari di latar rumah kita
Akan damainya cinta
Dan riuh rendahnya bertetangga...

belum selesai pula namun air mata tumpah ruah tak berbendung...
ya apalagi yang mampu aku katakan mama,
jika menyebut namamu saja
sudah mampu memancing airmata dan kerinduan yang mendalam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar